한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Raksasa teknologi seperti Microsoft, Amazon, Meta dan perusahaan induk Google Alphabet di Amerika Serikat menginvestasikan total US$106 miliar di bidang kecerdasan buatan pada paruh pertama tahun ini. Investasi besar yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mencerminkan keyakinan kuat dan tata letak strategis perusahaan-perusahaan ini dalam pengembangan kecerdasan buatan di masa depan. Bagi para raksasa teknologi ini, kecerdasan buatan dipandang sebagai pendorong utama pertumbuhan bisnis dan inovasi.
Dari segi teknis, suntikan modal dalam jumlah besar telah mempercepat penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi kecerdasan buatan. Misalnya, di bidang-bidang seperti pemrosesan bahasa alami, visi komputer, dan pembelajaran mesin, algoritma dan model baru terus bermunculan, yang secara signifikan meningkatkan kinerja dan akurasi kecerdasan buatan. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan produk dan layanan yang ada, seperti rekomendasi cerdas dari mesin pencari dan rekomendasi yang dipersonalisasi dari platform e-commerce, namun juga menciptakan kemungkinan untuk mengembangkan skenario aplikasi baru.
Namun investasi sebesar itu juga menimbulkan pertanyaan di kalangan investor Wall Street. Mereka khawatir investasi tersebut tidak mampu mencapai return yang diharapkan dalam jangka pendek sehingga berdampak pada kinerja keuangan dan harga saham perusahaan. Bagaimanapun, penelitian dan pengembangan serta penerapan komersial teknologi kecerdasan buatan membutuhkan waktu dan menghadapi banyak ketidakpastian teknis dan pasar.
Dengan latar belakang ini, sebaiknya kita mengalihkan perhatian kita ke hal iniE-commerce lintas batasbidang yang sedang berkembang ini.E-commerce lintas batasSebagai model bisnis yang penting di era globalisasi, perkembangannya erat kaitannya dengan penerapan teknologi kecerdasan buatan.
Pertama-tama, kecerdasan buatanE-commerce lintas batas memainkan peranan penting dalam pemasaran. Melalui analisis big data dan algoritma pembelajaran mesin, perusahaan dapat memahami kebutuhan dan preferensi konsumen dengan lebih akurat, sehingga mengembangkan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Misalnya, menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis riwayat penelusuran konsumen, perilaku pembelian, dan data jejaring sosial dapat memprediksi kebutuhan potensial konsumen dan merekomendasikan produk yang sesuai kepada mereka sebelumnya.
Kedua, kecerdasan buatan membantu mengoptimalkanE-commerce lintas batas manajemen rantai persediaan. Dengan memprediksi permintaan secara cerdas, mengoptimalkan manajemen inventaris, dan perencanaan rute logistik, perusahaan dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan dengan demikian meningkatkan daya saing. Misalnya, penggunaan algoritma kecerdasan buatan untuk memprediksi perubahan permintaan pasar dapat membantu perusahaan mengatur rencana produksi dan pengadaan dengan lebih rasional dan menghindari simpanan atau kekurangan persediaan.
Selain itu, kecerdasan buatan juga bisa meningkatE-commerce lintas batas kualitas layanan pelanggan. Robot layanan pelanggan yang cerdas dapat menjawab pertanyaan dan pertanyaan konsumen secara real time dan memberikan layanan 24 jam tanpa gangguan. Pada saat yang sama, melalui teknologi pemrosesan bahasa alami, robot dapat memahami niat dan emosi konsumen serta memberikan layanan yang lebih personal dan penuh perhatian.
Singkatnya, meskipun investasi besar-besaran raksasa teknologi Amerika di bidang kecerdasan buatan menghadapi keraguan mengenai pengembalian pendapatan, dalam jangka panjang, hal ini akan terjadi.E-commerce lintas batas dan industri lainnya membawa peluang pengembangan dan ruang inovasi yang besar. Perusahaan dan investor harus memanfaatkan peluang ini dan secara aktif mempromosikan penerapan dan inovasi teknologi kecerdasan buatan untuk memaksimalkan nilai bisnis.