berita
halaman depan > berita

thunderbolt, legenda seni bela diri dari satu generasi

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

mereka pernah menjadi tokoh legendaris di dunia, dengan kemampuan bela diri yang kuat dan semangat kesatria, dan selalu dirindukan di hati masyarakat. pili, ajin, nama-nama ini ibarat simbol dalam film yang memancarkan cahaya masa muda, semangat dan impian di benak penontonnya. namun, kekuatan zaman tidak dapat dibendung. kedatangan abad baru mengubah segalanya. maraknya efek khusus lambat laun membuat seni bela diri memudar dan menjadi kenangan kuno.

namun, bukan berarti seni bela diri hilang. meski film-film pencak silat masa kini tak lagi secemerlang dulu, namun tetap memiliki daya tarik yang kuat. para pewaris pencak silat ini masih menjaga budaya ini secara diam-diam dan berkontribusi pada era baru. generasi muda seniman bela diri, dengan perspektif dan pemahaman baru tentang gaya hidup, telah mendefinisikan ulang makna seni bela diri. mereka masih menghargai kecintaan mereka pada seni bela diri dan menggunakan upaya mereka sendiri untuk melanjutkan warisan ini.

“saya bisa membeli mobil dalam sebulan saat itu, dan selalu ada wanita cantik di sekitar saya. sangat mudah untuk membeli rumah.” kenangan yang dulunya indah ini juga menjadi tragedi di hati mereka. "tapi sungguh menyedihkan. saat kamu terpuruk, kamu harus menjual darahmu..."

para ahli bela diri tua menceritakan kisah mereka dengan kesedihan dan ratapan yang mendalam. mereka masih akan mengingat pemandangan masa lalu, namun mereka harus menghadapi ketidakberdayaan di dunia nyata. mereka sangat ingin meninggalkan jejaknya, namun tidak dapat menemukan tempatnya di era baru.