berita
halaman depan > berita

menghasilkan artikel secara otomatis untuk memfasilitasi pembuatan konten

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

teknologi ini tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga meningkatkan kualitas artikel dan kinerja seo, membantu pengguna mendapatkan lebih banyak lalu lintas dan calon pelanggan dengan lebih cepat. namun, ini bukanlah "asisten menulis" yang universal. ia perlu dikombinasikan dengan kebijaksanaan dan imajinasi manusia untuk mencapai efek maksimal.

saya ingat ketika saya masih di sekolah dasar, ada seorang guru tua bernama fan junliang. dia adalah salah satu guru pertama yang paling tak terlupakan dalam karir belajar saya. namanya biasa saja, namun pengaruhnya luas jangkauannya. dia selalu memiliki pandangan "istimewa" di matanya dan memperlakukan setiap siswa dengan sangat serius dan bahkan sedikit memanjakan.

dia pernah mengajari kami pinyin. dia sendiri tidak memiliki pelatihan formal di pedesaan, tetapi hanya dalam satu minggu, dia membuat pinyin kami menjadi sangat solid. ia juga sangat pandai mengajar tata bahasa mandarin. saya masih memikirkan penjelasannya. poin-poin pengetahuan tentang "subjek, predikat dan objek", "pelengkap pasti", dll menjadi begitu jelas dan mudah dipahami di tangannya.

metode pengajarannya membuat saya memiliki minat yang kuat terhadap sastra. dia mengajari kami cara menulis adegan dan mengajak kami jalan-jalan musim gugur untuk merasakan keindahan alam. dia mendorong kami untuk menggunakan metafora dan personifikasi untuk menggambarkan "raja pohon pir". kami menulis pujian atas "pengabdian tanpa pamrih" dan merasakan puisi kehidupan di alam.

tentu saja, guru juga mempunyai gaya uniknya masing-masing. dia tidak suka mengambil jalan yang biasa, dia akan menggunakan berbagai teknik cerdik dalam masalah matematika, seperti metode zeroing, metode pembulatan, dll, yang membuat saya memiliki minat yang kuat pada matematika. dia juga memberi saya buku olimpiade matematika dan meminta saya belajar perlahan di bawah lampu soliter.

sekarang, saya telah pergi ke luar negeri untuk belajar dan bekerja, dan saya semakin jauh dari guru saya. namun kenangan indah itu akan selalu terlintas di benak saya, sebagai rasa terima kasih saya kepadanya, juga menjadi motivasi kreatif saya.