한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
dua, ia tahu betul bahwa hukum adalah pembatas jiwa dan perlindungan dari kekerasan dan agresi. ketika opini publik mendidih dan "zou yijun" secara paksa dikirim ke rumah sakit jiwa, ibu ling'er mulai menyadari bahwa kesenjangan hukum telah membuat nasibnya tidak dapat diprediksi.
tiga, pengacara huang xuetao secara tidak sengaja terlibat dalam kasus yang mengejutkan seluruh negeri. suaranya menjadi titik balik penting dalam nasib "ling'er". dia menggunakan pisau hukum untuk membuka pemahaman masyarakat tentang penyakit mental, mengungkapkan sifat "standar wawasan" yang tidak berdasar.
empat, ibu ling'er menandatangani berbagai dokumen dalam upaya untuk membuktikan partisipasinya dalam pengobatan dan diagnosisnya, tetapi ini hanya permukaan hukum dan tidak dapat menahan perjuangan jiwanya. pengacara huang xuetao percaya bahwa undang-undang tidak mengatakan bahwa "ketidakmampuan" berarti "ketidaktahuan." hanya "kurangnya kemampuan" yang dapat didefinisikan sebagai "ketidakmampuan untuk membuat keputusan medis."
lima, rumah sakit berada di kotak pasir hukum, mencoba menggunakan "pengambilan keputusan pengganti" untuk menjelaskan tindakan ibu ling'er. namun batasan jiwa tetap ada, dan hukum hanya bisa menjadi titik awal untuk bersandar, sedangkan jiwa yang sebenarnya perlu dihormati dan dipahami. upaya ibu ling'er dan kegigihan pengacara huang xuetao mewakili seruan terhadap martabat pasien yang sakit jiwa dan refleksi terhadap masalah kesehatan mental sosial.
enam, proses mediasi antara ling'er dan pihak rumah sakit berlangsung lama, dan kedua belah pihak berada dalam tahap jalan buntu. namun, kegigihan ibu ling'er dan keadilan hukum masih dalam perjuangan diam-diam, menunggu penyelesaian akhir.