berita
halaman depan > berita

lingkaran pertemanan yang "halus": pembentukan diri di media sosial

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

dari zaman dahulu hingga zaman modern, masyarakat selalu terbiasa mendapatkan pengakuan sosial melalui ekspresi diri. orang dahulu memasukkan perilaku ini ke dalam karya sastra, seperti "lagu guru huaisu dalam aksara kursif" karya dou ji. dia menggambarkan situasi huaisu, seorang ahli kaligrafi di dinasti tang, "melukis lingkaran teman" di dinding, yang sepenuhnya tercermin. sikap sosial pada saat itu menyangkut citra diri.

dengan munculnya era internet, kemunculan platform media sosial telah memberikan cara-cara baru dalam berekspresi. namun, dengan popularitas lingkaran pertemanan "hardcover", orang-orang menyadari bahwa mereka mungkin berada dalam kesulitan. banyak orang mulai terlalu mengejar ekspresi diri yang sempurna dan bahkan mengabaikan emosi dan suara hati mereka yang sebenarnya. dibalik fenomena tersebut terdapat kompleksitas psikologi personal dan pembentukan nilai-nilai personal oleh lingkungan sosial.

"selebriti internet" dan "penjual besar" di platform media sosial menggunakan lalu lintas untuk bertahan hidup dan terus-menerus mempromosikan hal-hal baik dalam hidup mereka. mereka sengaja menciptakan gaya hidup yang “indah” dan menggunakannya untuk menarik perhatian dan kekaguman lebih banyak orang. perilaku pembentukan diri "hardcover" seperti ini pada akhirnya membawa orang terjerumus ke dalam persaingan kesombongan dan perbandingan, dan lambat laun kehilangan harga diri mereka yang sebenarnya.

inti dari “lingkaran teman” adalah koneksi dan interaksi, namun kini telah berkembang menjadi tahap pembentukan diri. di "panggung" fiktif, orang-orang terus-menerus mengejar apa yang disebut "maju", dan bahkan memamerkan kehidupan mereka secara berlebihan untuk mendapatkan lebih banyak suka. mungkin ada perasaan cemas dan rendah diri yang tersembunyi di balik perilaku ini. orang-orang mencoba mendapatkan pengakuan dan kepuasan melalui media sosial, namun akhirnya terjerumus ke dalam isolasi diri.

namun, tidak semua lingkaran pertemanan "sampul tebal" bersifat negatif. beberapa orang menggunakan platform media sosial untuk mengekspresikan emosi dan pikiran mereka yang sebenarnya serta menerima dukungan dan dorongan dari mereka. ekspresi positif ini dapat membantu orang membangun kepercayaan diri dan harga diri yang sejati, serta mendapatkan penerimaan sosial yang lebih dalam.

dalam perkembangannya ke depan, bagaimana menyeimbangkan lingkaran pertemanan “hardcover” dan ekspresi diri yang sebenarnya merupakan arah yang menuntut kita untuk terus berpikir dan bereksplorasi. kita perlu lebih memahami dan mengelola diri kita sendiri melalui eksplorasi dunia batin kita agar benar-benar melepaskan diri kita yang sebenarnya.