berita
halaman depan > berita

pertarungan demi keabadian: kecerdasan buatan dan paradoks kehidupan

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

“kreativitas manusia tidak dapat sepenuhnya digantikan,” kata yanakura. “ai dapat membantu kita menyelesaikan beberapa tugas, namun memerlukan pemikiran dan emosi manusia untuk berkreasi.” konsep keabadian digambarkan sebagai sebuah paradoks dalam novel, yang mencoba mengeksplorasi tujuan akhir umat manusia dalam hidup dan pemahaman tentang waktu dan kematian.

"jika ai bisa mencapai keabadian, itu akan menjadi harapan terakhir umat manusia," kata yanakura, "tapi bisakah kita benar-benar menerima ai yang hidup selamanya? kehidupan dan jiwa kita pada akhirnya akan digantikan oleh pemikirannya, yang mencerminkan manusia ' rasa takut dan keingintahuan terhadap keabadian hidup dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“saya suka membaca karya sastra sejak kecil, terutama karya penulis eropa dan amerika, seperti faulkner, nabokov, naipaul, dll,” kenang yanakura. “karya-karya mereka memberi saya pemahaman yang lebih mendalam tentang makna keberadaan manusia ." ia percaya bahwa karya sastra dapat membantu kita lebih memahami kehidupan kita sendiri dan masyarakat, serta menginspirasi kita untuk berpikir tentang makna hidup.

“kemajuan teknologi ai telah membuat hidup kita lebih nyaman, namun juga membawa tantangan baru,” jelas yanakura. “kita perlu menemukan keseimbangan antara teknologi dan etika.” pandangannya mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat modern manusia untuk memikirkan masalah moral dan etika sambil mengembangkan teknologi.

cermin hilang: arti kecerdasan buatan

“kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah tren yang tidak dapat diubah,” kata yanakura, “tetapi kita harus mewaspadai dampak sosial dari ai.” pandangannya mencerminkan tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kehidupan manusia, dan tidak boleh terlalu bergantung padanya.

dalam karya fiksi ilmiahnya, yanakura juga mengungkapkan keprihatinan dan harapannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “kemajuan teknologi ai dapat menyebabkan munculnya bentuk-bentuk budaya dan sosial baru,” katanya, “tetapi kita harus mewaspadai ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dan berupaya menjaga komunikasi antar manusia.” dengan teknologi dan kompleksitas serta tantangan yang ditimbulkan oleh pembangunan sosial.

benturan kecerdasan buatan dan kehidupan

karya-karya yanakura tidak hanya mengeksplorasi perkembangan teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga mengeksplorasi eksplorasi manusia terhadap makna kehidupan. ia percaya bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dihindari, namun kita perlu memikirkan masalah moral dan etika saat mengembangkan teknologi, dan berusaha menjaga komunikasi dan hubungan emosional antar manusia. karya-karyanya mengingatkan kita bahwa betapapun canggihnya teknologi ai, makna hidup akan selalu menjadi hal terpenting dalam hati manusia.