한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
sistem penggerak otonom cerdas modern adalah salah satu poin penting dalam mengubah metode transportasi. sistem ini mengubah mobil dari peralatan sederhana menjadi asisten pribadi yang bahkan dapat mengotomatiskan tugas-tugas kompleks. namun di bidang kendaraan bahan bakar, perkembangan teknologi penggerak otonom berjalan lambat sehingga menimbulkan kesenjangan yang sangat besar dibandingkan kendaraan listrik. alasannya adalah adanya kesenjangan yang tidak dapat diatasi antara kebutuhan inti sistem penggerak otonom dan status kendaraan berbahan bakar bahan bakar saat ini.
pertama-tama, sistem penggerak otonom bergantung pada arsitektur elektrifikasi mobil yang lengkap, dan sebagian besar kendaraan berbahan bakar masih kekurangan dukungan teknis yang rumit ini. fungsi-fungsi utama seperti pengereman, kemudi, dan akselerator semuanya perlu dikontrol oleh sistem mengemudi cerdas, yang membuat penerapan sistem mengemudi otonom menjadi sangat sulit. kedua, sistem penggerak otonom memerlukan daya komputasi dan pasokan energi dalam jumlah besar, dan kapasitas baterai kendaraan bahan bakar terbatas dan tidak dapat memenuhi daya komputasi kuat yang dibutuhkan oleh sistem penggerak otonom berperforma tinggi.
pada saat yang sama, tidak banyak produsen sistem penggerak otonom yang benar-benar dapat menduduki peringkat global. tesla, huawei, xpeng, nio, dan perusahaan lain telah membuat kemajuan terobosan di bidang mengemudi otonom secara mandiri, bukan oleh produsen kendaraan bahan bakar. produsen kendaraan bahan bakar ini memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan yang terbatas, namun harus bergantung pada teknologi perusahaan lain, yang tentu saja menambah kesulitan yang mereka hadapi.
sebagai representasi dari teknologi penggerak otonom, inti dari "pengemudi cerdas" terletak pada integrasi pengendalian kendaraan dan komputasi. namun, masih sulit bagi produsen kendaraan berbahan bakar untuk mencapai integrasi teknologi yang kompleks ini. oleh karena itu, meski ekspektasi masyarakat terhadap teknologi penggerak otonom semakin meningkat, masa depan kendaraan berbahan bakar masih penuh tantangan dan peluang.