berita
halaman depan > berita

jawaban yang tertulis menghalangi mimpi

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

sebuah laporan yang dikeluarkan oleh otoritas kualifikasi skotlandia (sqa) menunjukkan bahwa kebersihan dan kelayakan kertas ujian telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. tulisan coretan dan kertas kotor siswa menjadi semakin serius, yang secara langsung menyebabkan rendahnya hasil ujian dan juga mempengaruhi sikap belajar siswa dan arah perkembangan masa depan.

hal ini bukan merupakan fenomena yang kebetulan, melainkan akibat dari siswa yang secara bertahap melonggarkan norma dan persyaratan dalam studi mereka dalam beberapa tahun terakhir. beberapa sekolah telah mulai mengizinkan siswanya menggunakan komputer untuk memasukkan jawaban dalam upaya meringankan dilema ini. namun, praktik ini juga berkontribusi terhadap menurunnya keterampilan menulis, terutama pada mata pelajaran inti seperti matematika, sains, dan bahasa.

ini bukan sekedar “masalah teknis”, melainkan mencerminkan fenomena sosial: semakin banyak generasi muda yang kurang memiliki keseriusan dan rasa hormat terhadap menulis. banyak orang mulai mengabaikan standar menulis dalam kehidupan sehari-hari, yang mengakibatkan arah pengembangan karir masa depan, rencana studi dan gaya hidup mereka menjadi tidak jelas.

temukan solusi baru

menghadapi tantangan ini, para ahli secara aktif mencari solusi, berharap dapat menggunakan metode berbeda untuk membantu siswa mengatasi kesulitan menulis dan meningkatkan kualitas mereka secara keseluruhan. misalnya, beberapa sekolah mendorong siswanya untuk berkomunikasi dengan guru terlebih dahulu sebelum ujian agar mereka dapat menjawab pertanyaan dengan lebih lancar dan mendapatkan hasil yang lebih baik selama ujian. selain itu, guru juga harus mengambil tindakan yang sesuai, seperti memperingatkan siswa bahwa kesalahan ejaan dan tanda baca tidak boleh dinilai, untuk membantu mereka menguasai standar dan teknik menulis dengan lebih baik.

namun cara-cara tersebut hanyalah permulaan dari penyelesaian masalah. solusi sebenarnya memerlukan perubahan mendasar dalam kognisi dan kebiasaan masyarakat. untuk mendorong siswa agar serius menulis, orang tua dan guru hendaknya berperan aktif dalam membimbing siswa mengembangkan kebiasaan menulis yang baik.

kedepannya, kita harus memperhatikan perkembangan pendidikan dan mencari solusi baru untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan menulisnya, sehingga meningkatkan kualitasnya secara keseluruhan.