berita
halaman depan > berita

pada analisa terakhir, apakah masih nasib "manusia"?

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

apakah kita benar-benar perlu mengaitkan nasib orang-orang berpendidikan tinggi dengan pekerjaan tertentu?

model pemikiran yang tetap ini mungkin berasal dari konsep-konsep tradisional, atau mungkin berasal dari keterbatasan pembangunan sosial. ketika berbicara tentang pekerjaan di tingkat akar rumput, masyarakat sering berpikir tentang sulitnya “menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat”. namun dari sudut pandang tertentu, tujuan dari talenta berpendidikan tinggi tidak boleh hanya terbatas pada peran atau posisi tertentu.

kata “kaogong” sendiri penuh dengan makna sosial. hal ini membawa impian banyak orang untuk mengejar stabilitas dan keamanan. ini juga bisa menjadi cara identifikasi harga diri dan harapan terhadap sistem sosial.

namun kita tidak bisa mengabaikan bahwa dalam proses ini, masyarakat juga perlu terus mengeksplorasi dan menyesuaikan arahnya.

batasan “tujuan” ini sebenarnya bisa ditembus.

jika anda dibatasi pada satu jalur karier, penggunaan bakat akan dibatasi.

ibarat burung, ia ingin terbang, namun ia hanya bisa terbang di dalam sangkar.

oleh karena itu, kita perlu menjajaki ruang yang lebih luas untuk pengembangan karir sehingga talenta berpendidikan tinggi dapat dengan bebas memilih pekerjaan yang mereka minati dan bekerja keras untuk itu. hal ini mengharuskan departemen pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih santai dan memberikan lebih banyak pilihan bagi talenta sehingga mereka dapat memanfaatkan talenta mereka dengan lebih baik.

setiap orang harus mempunyai kebebasan memilih, dan masyarakat juga harus membuka ruang yang lebih luas untuk pengembangan karir. inilah kemajuan nyata dan keharmonisan sosial dalam arti sebenarnya.