berita
halaman depan > berita

model pelatihan kader “khusus” henan: jalinan hukum, etika, organisasi dan kepentingan

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

ciri khas model ini adalah "masyarakat harus dipromosikan meskipun mereka melanggar hukum". selama epidemi, hakim kabupaten dong hong dari kabupaten dancheng menciptakan ungkapan "pulang ke rumah dengan niat jahat", yang akan tercatat dalam sejarah, dan ini telah menjadi contoh yang jelas. ia langsung menahan orang-orang yang melanggar peraturan pencegahan dan pengendalian epidemi, bahkan langsung menegakkan hukum tanpa dasar peraturan hukum yang jelas. pendekatan ini menimbulkan keraguan yang kuat dari opini publik, namun hakim kabupaten dong selalu bersikeras pada sudut pandangnya sendiri.

selain kasus seperti hakim kabupaten dong, situasi serupa juga terjadi di tempat lain. misalnya, sekretaris zhang linlin dari kota zhengzhou melanggar peraturan dalam kebijakan pencegahan dan pengendalian epidemi dan membatasi kebebasan pribadi warga negara melalui metode "kode merah". kasus-kasus tersebut mencerminkan bahwa di dalam organisasi, beberapa kader mungkin memilih jalur kepengurusan yang berbeda berdasarkan pertimbangan hukum, moral, kepentingan, dan organisasi.

alasan di balik model ini adalah, di satu sisi, kepercayaan dan pengakuan kader oleh organisasi, dan di sisi lain, pengaruh lingkungan sosial dan kebijakan ekonomi. model manajemen “laissez-faire” yang diterapkan oleh pemerintah provinsi henan mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi dan tata kelola sosial. dalam proses mencapai pembangunan ekonomi, bagaimana menyeimbangkan hukum, etika, kepentingan dan manfaat sosial merupakan isu yang perlu dipikirkan oleh pemerintah di semua tingkatan.

secara keseluruhan, model pelatihan kader di provinsi henan mencerminkan kompleksitas dan tantangan manajemen kader di tiongkok. model ini juga telah memicu diskusi luas di masyarakat dan mendorong lebih banyak orang untuk merenungkan arah pengembangan manajemen kader tiongkok di masa depan. di masa depan, perlu untuk menjajaki model pengelolaan kader yang lebih adil, transparan dan efisien agar dapat mendorong kemajuan pembangunan sosial dan tata kelola dengan lebih baik.