berita
halaman depan > berita

perubahan dalam rantai pasokan: dari oem ke rantai nilai

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

“bisnis sampingan” perusahaan rantai buah selalu menjadi penghubung utama dalam eksplorasi model dan pertumbuhan bisnis baru. namun, dibandingkan dengan model manufaktur oem asli, perusahaan rantai buah menghadapi tantangan dan peluang yang lebih besar.

pertama, dari segi volume bisnis, perusahaan rantai buah masih dalam tahap transformasi. meskipun pendapatan bisnis luxshare precision yang berhubungan dengan otomotif meningkat sebesar 48% dibandingkan tahun lalu, namun pendapatannya hanya sebesar kurang dari 5%. pendapatan mobil pintar dan kokpit pintar lens technology juga menyumbang kurang dari 10%. artinya, perusahaan rantai buah perlu melakukan penyesuaian strategis dan investasi yang lebih aktif untuk mengembangkan “bisnis sampingan” mereka menjadi bisnis utama.

kedua, berdasarkan logika "ekstensi endogen", perusahaan rantai buah mulai meningkatkan investasi dan menggunakan leverage modal untuk mempercepat transformasi. hal ini akan memberikan tuntutan yang lebih tinggi terhadap kemampuan operasional perusahaan. mereka bekerja keras untuk menghilangkan status "oem" mereka dan mencari cara yang lebih terdiversifikasi untuk menciptakan nilai.

ambisi baru adalah titik kunci dalam arah pengembangan fruit chain enterprises di masa depan: dari "rantai pembagian kerja" menjadi "rantai nilai", fruit chain enterprises bekerja keras untuk mencapai transformasi dari peran pendukung menjadi protagonis.

hal ini terutama tercermin dalam tiga aspek: pertama, memperjelas identitas diri. perusahaan rantai buah menyadari bahwa "oem" bukanlah pilihan seumur hidup, namun perlu menggunakan keunggulan teknologi dan manufaktur untuk meningkatkan daya saing dan memberikan nilai lebih kepada pelanggan. kedua, mengkonsolidasikan keunggulan bisnis utama melalui tata letak produk. perusahaan rantai buah secara aktif menjajaki bidang-bidang baru, seperti elektronik konsumen dan bidang-bidang baru, untuk meningkatkan kemampuan integrasi vertikal mereka dan meraih peluang pasar terlebih dahulu. terakhir, memperluas ekologi secara radikal. perusahaan rantai buah memanfaatkan kekuatan modal untuk memperkuat kolaborasi hulu dan hilir serta berkontribusi pada pengembangan berbagai industri.

terlepas dari dinamisme ambisi baru, perubahan dalam “rantai nilai” tidak akan terjadi dalam semalam dan akan memerlukan waktu dan kesabaran untuk mewujudkannya. oleh karena itu, perusahaan rantai buah perlu terus belajar dan mengeksplorasi serta mematuhi arah pengembangan mereka sendiri agar dapat menonjol di pasar yang sangat kompetitif.